Pages

Tuesday, September 20, 2011

Prinsip Pembagian Etnis

Ini adalah prinsip yang membagi firman Tuhan dalam hubungan dengan tiga ras manusia. Ketiga ras itu adalah orang Yahudi, orang bukan-Yahudi, dan orang Kristen.  

Allah tidak membagi-bagi umat manusia menurut warna kulitnya. Ia tidak melihat seseorang sebagai orang kulit hitam atau putih,  kulit kuning atau merah, tidak!   Tetapi Allah memandang seluruh umat manusia ke dalam tiga "kelompok". Orang Yahudi, orang bukan-Yahudi,  dan orang Kristen (atau jemaat Kristus).

Tiga Etnis Dalam Alkitab

Pelajari  I Korintus 10:32. Ayat itu berbunyi, "Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang,  baik orang Yahudi atau orang Yunani (bukan-Yahudi),  maupun Jemaat Allah".

Orang Yahudi adalah umat pilihan Allah.  Orang Kristen adalah jemaat Allah.  Sedangkan mereka yang bukan keduanya adalah bangsa-bangsa "kafir". 

Sumber ketiga etnis di atas adalah,  pertama orang Yahudi berasal dari Abraham.  Allah memanggil Abraham sebagai bapa bangsa Yahudi yang dipilih & dipisahkan oleh Allah sendiri untuk menurunkan Mesias.

Kedua,  semua bangsa lain disebut bangsa kafir,  yang kesemuanya berasal dari Adam.

Ketiga,  jemaat Allah atau orang-orang Kristen adalah hasil karya penebusan Tuhan Yesus Kristus di kayu salib.

Pada mulanya seluruh umat manusia adalah satu etnis,  tidak ada Yahudi dan tidak ada kafir.  Kemudian Allah membentuk dan memisahkan umat Yahudi dari bangsa-bangsa kafir pada zaman Abraham.  

Sedangkan jemaat Kristus (orang Kristen)  bukan Yahudi dan bukan kafir.  Melainkan sebuah ciptaan baru di dalam Yesus Kristus dan terbentuk dari kedua etnis sebelumnya (Yahudi dan kafir)  melalui iman kepada Kristus dan karya penebusan-Nya.

Jadi,  umat Yahudi atau Israel  bukan  jemaat Kristen atau gereja,  dan  keduanya  bukan  bangsa kafir.

Pembagian Alkitab Terhadap Ketiga Etnis Tersebut

Kalau kita membaca Alkitab dari permulaan,  mulai kitab Kejadian 1:1 sampai dengan 11:10  belum ada pembagian etnis. Seluruh umat manusia masih merupakan sebuah kelas universal.

Tetapi sejak Kejadian 11:11 sampai dengan keempat kitab Injil,  firman Tuhan terutama ditujukan kepada orang Yahudi sambil menyebut bangsa-bangsa kafir di dalamnya. 

Selanjutnya kitab Kisah Para Rasul merupakan masa peralihan dari Yahudi ke Kristen.  Lalu di dalam surat-surat kiriman, firman Tuhan terutama ditulis kepada orang Kristen sedangkan orang Yahudi untuk sementara disisihkan.

Terakhir, surat Wahyu terutama menulis kembali tentang orang Yahudi, sambil juga menyebut bangsa-bangsa kafir.

Kontras antara Israel vs. Gereja

Dalam menafsirkan Alkitab,  banyak kesalahan terjadi karena kita mencampur-adukkan Israel (atau Yahudi) dengan gereja.  Alkitab mengajarkan bahwa Israel bukan gereja, dan gereja bukan Israel.

Kontras antara Israel dengan gereja antara lain:

Allah menjanjikan Israel menjadi sebuah bangsa, memberikan tanah Kanaan sebagai wilayahnya, dan kewarganegaraan di tanah itu  (Kejadian 12:1-3; 13:15).  Tetapi kepada gereja-Nya Allah menjanjikan kewarganegaraan di sorga (Filipi 3:20).

Apabila Israel hidup saleh, Allah menjanjikan berkat besar dan kelimpahan atas kebutuhan fisik mereka (Ulangan 8:7-10).  Tetapi sebaliknya gereja justru mengalami kebutuhan fisik yang besar bila hidup saleh dan melayani sepenuhnya (1 Korintus 4:11-13).

Israel diperintahkan menggunakan senjata jasmani, pedang, tombak, dan lain-lain dalam menghadapi musuh (Ulangan 7:1-2; 20:16-17; Yosua 6:21).  Tetapi gereja tidak diijinkan membalas kepada musuhnya,  sebaliknya gereja diperintahkan memakai senjata rohani seperti "pedang" firman Tuhan,  "perisai" iman,  "ketopong" keselamatan,  "ikat pinggang" kebenaran,  "kasut" Injil, dan doa (Roma 12:19-10; Efesus 6:10-20).

Israel mengikuti hukum Musa yang mewajibkan kejahatan harus dibalas (Keluaran 21:23-25).  Gereja mengikuti hukum kasih yang berkata, "Ampunilah!" (Efesus 4:32).

Ibadah Israel berkaitan dengan tempat,  karena itu Israel mendirikan Bait Allah di Yerusalem (Keluaran 25:8,22;  I Tawarikh 6:32; 22:6;  II Tawarikh 3:1).   Tetapi ibadah orang Kristen (gereja) berkaitan dengan orang,  tidak ada hubungannya dengan tempat,  karena di mana dua tiga orang berkumpul dalam Nama Yesus di sana Ia hadir di tengah-tengah mereka  (Matius 18:20).

Di masa depan takhta Daud akan didirikan kembali,  Israel akan dipulihkan sebagai suatu bangsa di tanah yang dijanjikan TUHAN.  Janji pemulihan Israel ini adalah berkat bumiawi  (Yesaya 11:11-12; 14:1;  Yeremia 23:5-6; 32:37-38;  Zefanya 3:14-15;  Lukas 1:31-33;  Kisah Rasul 15:16;  Roma 11:1,11,22,24,26).    Tetapi masa depan gereja berkaitan dengan sorga dan merupakan berkat sorgawi.  Orang Kristen kelak akan serupa dengan Kristus  (1 Tesalonika 4:17;  Filipi 3:21;  1 Yohanes 3:2).

Israel dilarang makan apapun yang beragi.  Mereka juga dilarang makan lemak dan darah serta sesuatu yang merupakan kekejian.  Allah juga memberikan daftar makanan yang boleh dimakan dan yang tidak boleh dimakan oleh Israel  (Keluaran 12:20;  Imamat 3:17;  Imamat 11;  Ulangan 14:3).   Tetapi untuk orang Kristen tidak ada aturan tentang makanan.  Sebaliknya orang dilarang menghakimi orang Kristen mengenai makanan dan minuman.  Bahkan Allah mengijinkan rasul Petrus memakan berbagai binatang yang "haram" bagi Israel  (Kolose 2:16; 3:17;  Kisah Para Rasul 10: 9-16).

Israel dipilih oleh Allah di dalam Abraham sejak dunia dijadikan  (Nehemiah 9:7; Ulangan 7:6;  Matius 25:34).  Tetapi orang Kristen dipilih di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan  (Efesus 1:4).

Maksud  Israel dipilih untuk menjadi sebuah berkat besar,  sebuah bangsa besar,  dan untuk diam tersendiri.  Identitas unik bangsa Yahudi  tidak pernah hilang atau luntur sampai saat ini  (Kejadian 12:2;  Bilangan 23:9).   Tetapi orang Kristen dipilih dengan maksud  mendirikan Tubuh Kristus,  yaitu jemaat-Nya  (Efesus 1:22-23; 4:12;  Kolose 1:18).

Supremasi Israel atas seluruh dunia,  bangsa-bangsa yang tidak bersedia melayaninya akan dibinasakan (Yesaya 60:12).  Tetapi supremasi gereja ada di sorga  (Efesus 1:22-23;  3:10).

Hubungan Israel dengan Kristus,  Kristus adalah Raja Israel  (Zakharia  9:9; 14: 9,16,17;  Matius 27:37;  Yohanes 12:12-15).   Tetapi hubungan gereja dengan Kristus,  Kristus adalah Kepala Jemaat  (Efesus 1:22; 5:23;  Kolose 1:18).

Berkat-berkat bagi orang Israel bersifat bersyarat,  tetapi  bagi orang Kristen  tidak bersyarat  (Ulangan 28:1-46).

Menafsirkan Isi Alkitab Menurut Prinsip Ini

Alkitab memang diwahyukan dan diilhamkan oleh Roh Allah  untuk  semua orang.  Tetapi Alkitab tidak ditulis  kepada   semua orang. 

Dalam penerapan (aplikasi) kita bisa menggunakan seluruh isi Alkitab,  tetapi untuk ajaran (doktrin) kita mesti menyelidiki  kepada siapa  bagian firman itu ditulis!   Karena itu orang Kristen tidak bisa mengklaim berkat-berkat yang dijanjikan Tuhan kepada Abraham atau Israel,  misalnya.

Beberapa contoh.  Ayat-ayat Roma 5:2 dan 8:1 ditujukan kepada orang Kristen.   Roma 11:21-22 kepada orang Yahudi dan orang Kristen.  Efesus 2:11-15 kepada orang Yahudi, orang Kristen, dan juga orang kafir.  <>

No comments:

Post a Comment